Saat saya hamil, saya hanya membaca banyak majalah dan buku-buku panduan bagaimana cara memberikan ASI kepada anak. Berhubung saya anak dari keluarga kecil. Tinggal sendiri bersama suami saja tanpa bantuan orangtua , saya pun berusaha keras untuk mengikuti panduan supaya dapat memberikan ASI kepada anak. Panduan agar saya juga asupan nutrisi bagi anak yang sedang dalam kandungan, bahkan mitos-mitos untuk makan daun katuk , ... untuk melancarkan ASI.
Ketika anak lahir dengan selamat tanpa operasi (sedianya harus operasi karena adanya myoma dalam rahim yang menghalangi jalan kelahiran), saya bersyukur sekali atas kelahiran anak yang sehat.
Tetapi beberapa jam setelah lahir, saya tercekam karena air susu yang seharusnya sudah mengalir sama sekali tak keluar. Bayi yang sudah lapar akhirnya diberikan minuman susu dari rumah sakit. Tiap hari saya diajarkan oleh perawat di rumah sakit untuk memompa air susu , namun sama sekali tak berhasil sama sekali. Akhirnya saya harus menyerah sama sekali.
Ach, saya sangat menyesal sekali tak bisa memenuhi tugas saya sebagai ibu untuk memberikan ASI.
Tapi saya tak mau berhenti untuk belajar untuk memberikan apa yang saya pelajari tentang cara pemberian MPASI yang tepat,adekuat dan aman.
ASI suatu nutrisi yang alami bagi bayi yang tak bisa dilupakan bagi setiap ibu yang menyusui. Gizinya yang alami itu sangat membantu tumbuh kembang anak .
Sebaiknya ASI diberikan kepada si kecil mulai sejak lahir hingga berusia 6 bulan. ASI merupakan mamakan terbaik bagi bayi. Namun setelah memasuki usia 6 bulan, ia sudah membutuhkan makanan tambahan berupa MPASI atau makanan pendamping ASI.
MPASi merupakan makanan atau minuman selain ASI yang didalamnya mengandung kebutuhan zat gizi yang diperlukan bayi selama penyapihan dan diberikan bersama ASI.
Semakin bertambahnya usia anak, kebutuhan bayi akan zat gizi juga semakin meningkat. Zat gizi ini penting untuk proses tumbuh kembang bayi dan balita . Seiring berjalannya waktu, ASI yang dihasilkan ibu kurang optimal lagi dalam memenuhi kebutuhan gizi anak
Perlu diketahui mesi sudah diperkenalkan dengan makanan padat, ASI masih ahrus diperbikan bersama dengan pemberian MPASI, karena ASI masih memenuhi kebutuhan gizi anak sekitar 80% untuk bayi usia 6-9 bulan, 60% untuk bayi usia 9-12 tahun, dan dianjurkan tetap diberikan hingga bayi usia 2 tahun.
Ada tiga manfaat besar untuk MPASI bagi bayi:
Nutrisi:
Kebutuhan gizi terpenuhi sehingga meningkatkan dan mengembangkan kemampuan bayi dalam menerima makanan berbagai macam rasa ,bentuk, dan tekstur makanan yang bervariasi dan membantu perkembangan oromtor bayi yaitu dalam mengunyah dan menelan.
Fisik:
Kesiapan fisik diantaranya dengan menjulurkan lidah yang sudah sangat berkurang dan menghilang, kemampuan oromotor seperti mengunya dan menelan makanan yang lebih padat, bayi mapu menahan kepala tetap tetagk dan duduk tanpa atau dengan sedikit bantuan dan mampu menjaga keseimbangan tubuh.
Psikologis:
Kesiapan psikologis ditandai dengan reaksi bayi yang mampu menunjukkan rasa ingin makan dengan cara membuka mulut jika ingin makan dan dengan memajukan badan ke arah makan. Pemberian MPASI harus dilakukan dengan senyaman mungkin . Penting untuk memperhatikan kondisi bayi saat sedang lapar atau sedang makan.
Syarat pemberian MPASI
Tepat Waktu:
Dilakukan setelah usia bayi memasuki 6 bulan karena kebutuhan bayi meningkat.
Adekuat:
MPASI harus mengandung energi ,protein dan mikronutrin terutama zat besi dan seng,vitamin dan mineral yang tak terpenuhi oleh ASI.
Aman:
Dalam menyiapkan MPASI selalu diperhatikan pembuatan, penyimpanan dan pemberiannya harus higenis atau terjaga kebersihannya.
CARA Pemberian:
MPASI diberikan sesuai respon rasa lapar dan nafsu makan bayi. Juga tekstur ,jumlah dan frekuensi. MPASI diberikan sesuai dengan perkembangan bayi atau umur bayi.